Belakangan ini warga net ramai membicarakan mengenai dunia penerbangan, kenapa saya bahas pada artikel kali ini, persoalan ini menarik karena wajib diketahui agar tidak salah paham masalah Zero G ini. Hal ini menjadi viral terkait penerbangan yang dilakukan oleh pilot Vincent Raditya.
Konten yang di produksinya mendadak menjadi viral, dan videonya yang sempat menjadi trending youtube untuk beberapa hari. Konten tersebut menjadi kontradiksi, ada yang bilang hal tersebut tidak boleh dilakukan, tapi ada pihak lain juga mengatakan hal tersebut masih dalam batas aman.
Apa sih Zero Gravity itu?
Zero G, adalah sebuah momen di mana tubuh tidak merasa ada beban, melayang bebas hal ini umumnya terjadi pada astronot yang berada di luar angkasa. Meski tidak berada di ruang angkasa namun seseorang bisa merasakan.
Tapi dengan cara saat melakukan penerbangan di dalam pesawat. Pada saat kondisi pesawat menukik atau mengalami turbulensi, disini beban akan ringan dari pada umumnya. Manuver seperti ini lah yang membuat tubuh seperti tidak memiliki beban.
Dikutip dari obrolan seorang Pilot sekaligus instruktur penerbangan Fadjar Nugroho, menjelaskan soal sejumlah pesawat dengan kapasitas manuvernya masing-masing. Karena masing-masing pesawat memiliki ketahanan beban yang beda-beda.
Fadjar juga menjelaskan, bahwa pesawat jenis untility category itu termasuk Cessna 172 dapat menahan beban Zero G.
Kutipan dari detikCom yang menghubungi Ziva Narendra Arifin, salah seorang pakar didunia penerbangan yang juga menjabat President Director Aviatory Indonesia.
Ziva mengatakan, dari segi keamanan dan regulasi hal ini masih aman dilakukan, ditambah faktor lain yaitu pelku atau seseorang yang mengoperasikannya sudah ahli di bidangnya.
Ini kata Ziva yang diliput oleh detikCom:
Jadi gini, kapasitasnya dulu kita lihat. Dalam sehari-harinya Captain Vincent bekerja sebagai pilot Airline, tapi dalam video terkait beliau berperan sebagai pilot rekreasi. Kapasitasnya dibedakan dulu,” ujarnya saat dihubungi detikcom Senin (20/5/2019).
Ia juga menambahkan bahwa posisi kapten pesawat dalam video tersebut membawa penumpang tujuannya untuk rekreasi bukan sebagai pekerjaan yang membawa penumpangnya pesawat komersil di maskapai penerbangan. Terus, bagaimana dengan keamanan dan juga peraturanya?
Zero Gravity katanya boleh-boleh saja dalam artian pilot memiliki pengalaman dan kecakapan untuk mensimulasikan manuver itu. Secara tekni hal tersebut sah-sah saja dilakukan, teknik tersebut bukanlah manuver ekstream tetapi mensimulasikan kondisi yang disebut kondisi daya gravitasi 0 (zero). Sebagai pilot in Command (PIC) keselamatan juga harus diperhatikan.
Namun harus diingat katanya bahwa penerbangan rekreasi memiliki tolak ukur regulasi yang juga cukup berbeda dengan penerbangan komersil (airline).
Dari pakar lain yang diliput oleh detikCom, Alvin Lie seorang pakar penerbangan sekaligus anggota dari Ombudsman RI, menurut Alvin penerbangan zero g tidak bisa dilakukan sembarang orang. Karena pesawat menukik seolah-olah grafitasi tidak terasa.
Untuk membuat simalasi tersebut dengan ketinggian 60 ribu dengan menukik cepat jadi seolah-olah tidak ada grafitasi lagi dan itu pun terasa hanya beberapa detik karena menukik dari ketinggian dilakukan untuk latihan, para pilot tempur dan astronot.
Alvin juga mengatakan Zero G tersebut tidak untuk dilakukan oleh jenis pesawat cessna, menurutnya hal ini dapat berakibat fatal terhadap nyawa. Kontruksi pesawat seperti itu tidak boleh, melanggar peraturan dan nyawa pungkasnya.
Zero Gravity dalam dunia penerbangan ini umumnya dijadikan sebagai ajang rekreasi atau joy flight. Beberapa orang melakukan ini hanya untuk kesenangan.
Di situs Youtube banyak sekali menayangkan tentang zero Gravity yang digunakan untuk bersenang-senang dan mencoba merasakan beberapa saat kehilangan beban tubuh saat berada di udara. Dan ada juga yang merasakan untuk aerobatic flight atau atraksi khusus.
Nah, beberapa pendapat ini di kutip dari detikCom, bagai mana menurut anda tentang Zero G?
sumber: https://travel.detik.com/travel-news/d-4557811/ramai-soal-penerbangan-zero-gravity-bolehkah-dilakukan